Mutiara Renungan Ramadhan

oleh pada Rabu, 15 Juni 2011
Mutiara Renungan Ramadhan Bandung
  • Mutiara Renungan Ramadhan 1
Hidangan Ramadhan
Saudara dan Saudari yang sedang berpuasa dan menjalankan perintah Allah! Luangkan waktu sejenak untuk membaca renungan Ramadhan! Insya Allah, kita akan mendapatkan hikmah yang tak terhingga nilainya.

Tidak ada hari-hari yang lebih indah bagi seorang hamba yang cinta dan patuh kepada Allah selain hari-hari di bulan Ramadhan. Selama satu bulan penuh kita menikmati indahnya beragama Islam laksana hidup bersama Rasulullah Saw. Kita merasakan lezatnya ibadah, syahdunya munajat dan manisnya doa. Suasana lahir disemarakkan oleh shalat berjamaah, shalat tarawih, qiyamullail, tadarrus, silaturrahim dan berbagai amal sosial. Kemudian Allah menghadirkan kedamaian dan ketentraman dalam batin kita, sehingga kita menjadi orang yang paling bahagia, sabar dan penuh kasih sayang.



Tidak ada keberkahan seberkah hari-hari di bulan Ramadhan. Setitik amal sunnah diberikan pahala wajib, dan sebuah amal wajib dilipatgandakan pahalanya. Setiap amal kebajikan diberikan pahala sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat, bahkan Allah melipatgandakan sampai tak terhingga.

Allah menyiapkan Hidangan Ramadhan dalam berbagai menu yang sangat lezat. Ada hidangan rahmat, ada hidangan maghfirah, dan beraneka santapan yang menyehatkan badan, menyejukkan kalbu dan menentramkan jiwa. Allah mengutus malaikat-malaikat-Nya berkeliling menawarkan jamuan kepada orang-orang yang berpuasa. Barangsiapa yang berpuasa di siang hari dan mendirikan shalat malam, maka Allah mengampuni dosa-dosa yang telah berlalu. Sungguh beruntunglah orang-orang yang diundang Allah untuk menikmati hidangan-Nya. Karena itu segeralah ambil tiketnya!


  • Mutiara Renungan Ramadhan 2
Meraih 99 Rahmat Allah
Allah memiliki 100 rahmat; 1 rahmat diberikan kepada seluruh makhluk di dunia, dan 99 rahmat akan diberikan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya. Rahmat Allah tak terbatas. Rahmat Allah meliputi segala sesuatu. Tidak ada yang hidup kecuali karena rahmat Allah. Tidak ada yang mati kecuali karena rahmat Allah.  Bahkan masuk surga pun karena rahmat Allah. Rasulullah Saw bersabda:

"Allah tidak akan memasukkan seseorang ke dalam surga karena amalnya." Para sahabat bertanya: "Tidak juga engkau ya Rasul?" Beliau menjawab: "Ya, tidak juga saya, kecuali Allah memberikan rahmat-Nya kepadaku."

Dikisahkan dalam hadits shahih. Rasulullah mendapat kabar dari Malaikat Jibril, bahwa ada seorang hamba yang hidup di sebuah gunung yang berada di tengah-tengah laut.  Di sana ada buah-buahan yang menjadi bahan makanan, ada air jernih yang menjadi bahan kehidupan dan ada apa yang menjadi kebutuhannya. Tidak ada yang dikerjakan oleh hamba itu kecuali shalat. Hamba itu berdoa kepada Allah, meminta agar dimatikan ketika sedang dalam keadaan sujud. Allah mengabulkan permohonannya. Pada hari kebangkitan, Allah memerintahkan malaikat: "Masukkan hamba-Ku itu ke dalam surga dengan rahmat-Ku!" Hamba itu berkata: "Ya Tuhan, masukkan aku ke surga karena amalku!" Allah mengulanginya sampai tiga kali, dan hamba itu masih ngotot ingin masuk surga karena amalnya. Maka Allah memerintahkan kepada malaikat: "Timbang amal-amalnya dengan nikmat-Ku!" Dan ternyata setelah ditimbang, satu kenikmatan mata lebih berat daripada ibadah hamba itu selama 500 tahun, belum lagi nikmat-nikmat jasad yang lain. Lalu Allah berkata kepada malaikat: "Tarik dia masukkan ke dalam neraka!" Hamba itu menyeru: "Ya Tuhan, dengan rahmat-Mu masukkan aku ke dalam surga!"

Kisah dalam hadits tersebut masih cukup panjang, tetapi cukup sekian dulu. Yang pasti rahmat Allah adalah segala-galanya bagi kita. Karena itu, sekaranglah saatnya Meraih 99 Rahmat Allah, di dunia kita hidup nikmat dan di akhirat lezatnya berlipat-lipat.

  • Mutiara Renungan Ramadhan 3
Doa Ayah Untuk Anak = Doa Nabi Untuk Umatnya
Saudara dan saudariku semua! Hormat kepada ibu adalah sebuah keniscayaan. Tetapi hormat kepada ayah, juga jangan diabaikan. Jangan karena begitu gencarnya hadits yang mengangkat kemuliaan dan keistimewaan seorang ibu, sampai ada sebagian anak yang lupa tidak meminta kepada ayahnya untuk didoakan. Padahal Rasulullah Saw bersabda:

Doa seorang ayah untuk anaknya seperti doa seorang nabi untuk umatnya
(HR. Ad-Dailami)

Dari Ummi Hakim Al-Huzaiyah dari Nabi Saw bersabda: Doa ayah mampu mengosongkan penghalang (HR. Ibnu Majah).

Cobalah Anda renungkan dan Anda cermati! Siapakah hamba Allah yang diangkat menjadi nabi dan rasul. Dialah seorang ayah. Perhatikan, apa yang terjadi ketika seorang ayah berdoa untuk anaknya! Ibrahim, seorang ayah berdoa untuk anaknya, Ismail dan Ishak, mereka diangkat Allah menjadi pemimpin. Luqman Al-Hakim, seorang ayah berdoa untuk anaknya, jadilah anaknya memiliki sifat anak yang shaleh. Nabi Muhammad, seorang ayah berdoa untuk Fatimah, jadilah Fatimah wanita pertama yang menyusul Rasulullah masuk surga.

  • Mutiara Renungan Ramadhan 4
Hati hati Terhadap Doa Orang Teraniaya
Ramadhan adalah kesempatan untuk memperbaiki diri dan membangun hubungan baik dengan semua pihak. Jangan ada di antara kita yang putus silaturrahim. Jangan ada di antara kita yang sengaja menzalimi orang. Doa orang yang memutuskan silaturrahim tidak diterima, dan doa orang yang terzalimi dikabulkan Allah.

Berhati-hatilah terhadap orang yang Anda zalimi atau Anda kurangi haknya. Di antara dirinya dengan Tuhan tidak ada hijab. Sumpah, cacian dan kata-katanya adalah doa yang didengar Allah. Allah berfirman dalam hadits qudsi: "Demi kemuliaan-Ku, Aku akan tolong orang yang teraniaya itu dalam waktu dekat."

Berikan hak orang sebagaimana mestinya. Karena orang yang Anda kurangi haknya itu akan dibela Allah, sekalipun tidak seagama dengan Anda. Allah tidak rela ada penganiayaan di muka bumi. "Aku telah mengharamkan kezaliman pada diri-Ku, maka jangan kalian melakukan kezaliman," demikian firman Allah dalam hadits qudsi. Segeralah sadar dan caritahu, mengapa begitu?

source <disini>

Terkait